Anda Pengunjung Ke
About Me
Following
Entri Populer
-
RESENSI BUKU "NYANYIAN LORONG GELAP" Kumpulan naskah teater Penulis : Bagus Mahayasa Cetakan pertama : Februari 2011 Te...
-
RESENSI BUKU Judul : Antologi Cerpen Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan 2010 Editor : Suyitno Ethexs Kurator ...
-
Embong Tekuk, Mojokerto - Dua hari yang lalu (9/11) di warung kopi Benpas, saat dalam diskusi ringan bersama rekan-rekan PVB Kota Mojoker...
-
Tak apa meski kau bilang aku Bodoh, aku suka itu Tak apa meski kau bilang aku Pengecut, aku suka itu Tak apa meski kau bilang aku Katrok, ak...
-
Mungkin (sambil terisak-isak akibat patah hati) Anda akan menjawab mantap: "Wanita dong! Buktinya wanita selalu terlihat sembab, sedan...
-
Muntamah, SH Staf Ortala Pemkot Mojokerto berlianaputri@yahoo.com Matahari belum tinggi, sinarnya mulai menghangatkan tubuh dan menghala...
-
Merokok Perlukah? Mohon maaf bagi yang nggak berkenan dengan artikel saya ini. Sekedar iseng aja (siapa tahu begitu baca artikel ini ...
-
1. Pertama Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. 2. Kedoea Kami ...
-
"Hanya mereka yang berani mengalami kegagalan besar yang akan meraih kesuksesan besar." (Robert F.Kennedy) Pribadi-pribadi yang ta...
-
Hmm, tempat ini menyimpan banyak kenangan manis untukku. Tak seharusnya aku berada disini. Karena hanya akan membawa rasa...
Label
- artikel (6)
- Berita (2)
- Cerpen (1)
- Jurnal Dre (9)
- Kiat Sukses (3)
- Pendidikan (2)
- Puisi (5)
- Resensi Buku (3)
Sukses bukan soal pendidikan. Bukan soal modal atau omzet. Sukses adalah cara pandang dan keyakinan. Inilah yang membedakan antara pribadi yang siap sukses dan pribadi yang terseok-seok karena mengejar keuntungan semata. Jadi, apa rahasia sukses?
Ø Menciptakan tujuan yang SMART
a. Specific – detil : tujuan harus detil agar mudah dicapai. Meningkatkan penjualan adalah tujuan yang umum. Tujuan yang detil dijabarkan dengan meningkatkan penjualan sebesar 500 unit dalam waktu 1 minggu.
b. Measurable – Bisa diukur : menetapkan tujuan yang tidak bisa diiukur sama saja dengan melakukan pekerjaan sia-sia. Pastikan bahwa, misalkan menjual 500 unit memang bisa dilakukan dalam waktu satu minggu. Tentukan bagaimana tujuan bisa diukur.
c. Attainable – realistis : ini berhubungan dengan poin diatas. Jangan menetapkan tujuan yang terlalu tinggi tanpa tahu bagaimana memenuhinya. Berpikir dan bersikap realistis.
d. Relevant – berkaitan : tujuan yang ditetapkan harus berkaitan dengan tujuan lainnya. Menjual 500 unit tas dalam waktu 1 minggu sebelum tanggal 12 Februari 2012 adalah sebuah tujuan yang detil, bisa diukur, realistis dan mengacu pada waktu. Tapi apakah tujuan ini berkaitan jika tujuan utama adalah meningkatkan awareness, misalnya. Lakukan komunikasi antar bagian. Pastikan semua lini memiliki tujuan yang relevan.
e. Timely – mengacu pada waktu : waktu memiliki kekuatan untuk mendorong seseorang menyelesaikan tujuan. Sebuah tenggat waktu – deadline, merupakan bagian dari sebuah tujuan yang baik.
Ø Mengambil tindakan langsung
Sebagian orang berpikir dan berencana. Hanya sebatas itu. Sebagian lain, berpikir, berencana dan mengambil tindakan. Ini memang masalah keberanian. Dan sukses adalah milik pemberani. Jangan pernah menunggu sampai pikiran dan rencana menjadi sempurna. Ambil keputusan dan ambil tindakan. Hanya dengan rencana itu sebuah rencana bisa terbukti.
Ø Focus bukan hanya terlihat sibuk
Mereka yang sukses bekerja dengan focus dan produktif. Mereka tidak hanya terlihat sibuk tapi focus. Jika Anda berkata, “Saya sibuk!” apakah itu berarti Anda focus dan produktif? Belum tentu. Ubah cara pandang Anda. Bekerja dengan focus untuk produktif. Soal terlihat sibuk atau tidak biarkan orang lain yang mengatakannya pada Anda. Pernah dengar sindiran halus, “Sibuk adalah bukti kemalasan berpikir!” Dari sinilah kalimat Bekerja Cerdas Bukan Bekerja Keras berasal.
Ø Membuat keputusan logis
Jangan mengambil keputusan penting ketika Anda diliputi kemarahan atau kegembiraan. Keputusan terbaik adalah keputusan logis yang didasari informasi. Ingat, satu keputusan bisa berdampak besar.
Ø Tidak berusaha menjadi sempurna
Menjadi sempurna adalah sebuah jebakan maut. Banyak keputusan salah diambil karena keinginan untuk menjadi sempurna. Para perfeksionis selalu sulit memulai pekerjaan dan menemukan kesulitan lebih besar untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Semua hanya karena ingin kesempurnaan. Camkan, satu kesempurnaan menuntut seribu kesempurnaan. Jika Anda tidak memiliki bahkan satu kesempurnaan, mengapa menuntut sebuah kesempurnaan?
Ø Bekerja di luar zona kenyamanan
Mereka yang sukses memilih bekerja diluar zona kenyamanan. Bukan berarti bekerja di bidang yang tidak mereka sukai, tapi bekerja disebuah ruang waktu yang tidak sepenuhnya terkontrol. Kondisi ini memaksa kreatifitas, inisiatif dan kegigihan. Sebuah kondisi yang sering kali harus dilalui dengan ketidaknyamanan. Tapi sisi lain ketidaknyamanan adalah kenyamanan. Jadi, mana dulu yang harus Anda pilih?
Dari berbagai sumber
0 komentar: