Anda Pengunjung Ke
About Me
Following
Entri Populer
-
RESENSI BUKU "NYANYIAN LORONG GELAP" Kumpulan naskah teater Penulis : Bagus Mahayasa Cetakan pertama : Februari 2011 Te...
-
RESENSI BUKU Judul : Antologi Cerpen Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan 2010 Editor : Suyitno Ethexs Kurator ...
-
Embong Tekuk, Mojokerto - Dua hari yang lalu (9/11) di warung kopi Benpas, saat dalam diskusi ringan bersama rekan-rekan PVB Kota Mojoker...
-
Tak apa meski kau bilang aku Bodoh, aku suka itu Tak apa meski kau bilang aku Pengecut, aku suka itu Tak apa meski kau bilang aku Katrok, ak...
-
Mungkin (sambil terisak-isak akibat patah hati) Anda akan menjawab mantap: "Wanita dong! Buktinya wanita selalu terlihat sembab, sedan...
-
Muntamah, SH Staf Ortala Pemkot Mojokerto berlianaputri@yahoo.com Matahari belum tinggi, sinarnya mulai menghangatkan tubuh dan menghala...
-
Merokok Perlukah? Mohon maaf bagi yang nggak berkenan dengan artikel saya ini. Sekedar iseng aja (siapa tahu begitu baca artikel ini ...
-
1. Pertama Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. 2. Kedoea Kami ...
-
"Hanya mereka yang berani mengalami kegagalan besar yang akan meraih kesuksesan besar." (Robert F.Kennedy) Pribadi-pribadi yang ta...
-
Hmm, tempat ini menyimpan banyak kenangan manis untukku. Tak seharusnya aku berada disini. Karena hanya akan membawa rasa...
Label
- artikel (6)
- Berita (2)
- Cerpen (1)
- Jurnal Dre (9)
- Kiat Sukses (3)
- Pendidikan (2)
- Puisi (5)
- Resensi Buku (3)
Muntamah, SH
Staf Ortala Pemkot Mojokerto
berlianaputri@yahoo.com
Matahari belum tinggi, sinarnya mulai menghangatkan tubuh dan menghalau kabut di sepanjang jalan Benteng Pancasila, Mojokerto. Orang memadati jalanan kembar ini, menghirup udara segar sambil joging. Setiap minggu pagi, jalan tertutup bagi semua jenis kendaraan dan area parkir dialihkan di ujung jalan depan Kantor KPU, sedang kendaraan dari arah berlawanan parkir di jalanan dekat rumah wali kota.
Lelah berjalan, warga bisa istirahat sembari menikmati jajanan atau makanan tradisional yang banyak dijajakan di sana. Semua tergantung selera, mau makan nasi atau jajanan karena di sini serba ada. Bahkan ada yang menjajakan mainan anak-anak. Kami makan sambil duduk di lesehan di sisi jalan sebelah utara, menghadap sawah yang terbentang hijau. Di depan ada sungai yang airnya masih bersih. Saat kereta api melintas di sisi selatan jalan, anak-anak berteriak kegirangan. Kereta melintas pelan karena sebentar lagi akan masuk stasiun Mojokerto.
Aktivitas minggu pagi di sepanjang jalan Benteng Pancasila, Kota Mojokerto. Ada gairah baru berkembangnya ekonomi rakyat di sepanjang jalan mewah sejauh satu kilometer itu. Perpaduan antara rekreasi, olah raga, dan pengembangan ekonomi rakyat. Dulu jalan ini sempit dan sepi. Orang akan berpikir panjang untuk melewatinya saat malam hari karena di kiri kanan jalan adalah area sawah. Kini, jalan menjelma menjadi jalan besar layaknya di kota metropolitan. Ramai di siang hari, menjadi sarana nongkrong mencari angin di malam hari. Muda-mudi menikmati romantika di sini. Khusus di Minggu pagi ada wisata kilat berbasis ekonomi rakyat.
Pengembangan sektor riil menjadi komitmen di kota onde-onde ini. Bahkan, sektor ini tergolong dimanja oleh pemkot Mojokerto. Nampaknya, pemerintah sadar peran penting sektor ini dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran. Sektor riil juga mendapat fasilitas di Pasar Kliwon di pusat perbelanjaan jalan Majapahit dan Pasar Tanjung dekat Klenteng. Pasar Burung, yang dulu menempati ruang sempit di jalan Karyawan, kini dipindah di area yang lebih luas, di jalan Empu Nala. Di alun-alun kota, pedagang kaki lima (PKL) juga mendapat kesempatan meraup untung. Kota lain mungkin perlu belajar dari hubungan damai antara pemkot dan PKL sebagai penggerak ekonomi rakyat yang patut untuk dibina dan diberikan fasilitas.
Sumber : http://www.surya.co.id/2011/07/12/minggu-pagi-di-benteng-pancasila-mojokerto
0 komentar: